dikampung pohijo

Selamat Datang di BLOG Kampung pohijo yang memuat Informasi Kegiatan dan Prestasi Warga Desa Pohijo Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati Jawa Tengah

Senin, 22 Agustus 2011

USAHA PENGGILINGAN BATUAN POSPHAT DI WILAYAH KABUPATEN PATI

 Posfat merupakan unsur hara paling bayak dibutuhkan tanaman disamping unsur Nitrogen (N), dan Kalium (K), yang berfungsi  memacu pertumbuhan  dan pembentukan sistem perakaran serta memacu pertumbuhan generatif  tanaman, termasuk pembentukan protein, mempercepat kematangan bijih, meningkatkan produk bijih-bijihan dan umbi-umbian,merangsang terbentuknya bunga,memaniskan rasa buah serta memperkuat tubuh tanaman.
Keberadaannya yang essensial bagi dunia pertanian menjadikan ladang pospat  menjadi usaha yang prospeknya cukup menjanjikan, sehingga banyak diminati dan diburu para pengusaha penggilingan tepung pospat, pabrik granule maupun pabrik pupuk berskala nasional seperti Petrikimia Gresik.
Pospat merupakan P2o5 sebagai bahan dasar pembuatan pupuk SP-36, NPK, Superpospat dan pupuk organik.
Kebijakan Pemerintah “ GO ORGANIK 2010 “ yang digalakkan mulai tahun 2010 mengakibatkan penggunaan pupuk kimia sedikit demi sedikit digeser dan di ganti dengan penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan, hal ini menyebabkan para pabrik granule dan pabrik pupuk mulai mencari dan memproduksi pupuk yang berbahan dasar alami, sehingga sampai saat ini sudah bermunculan pupuk organik dengan berbagai merek seperti pupuk  Petroganik yang diproduksi oleh Petrokimia Gresik.
Salah satu wilayah yang mempunyai cadangan deposit pospat berkadar tinggi yaitu 10 s/d 30 % adalah wilayah kabupaten Pati yang tepatnya berada di Perbukitan gunung Watukendong – gunung Gledeg tepatnya di Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Kayen, Kecamatan gabus , Puncak wangi dan Kecamatan Tambakromo.
Tak heran apabila pada waktu musim kemarau banyak bermunculan usaha penambangan batuan pospat dibeberapa kecamatan yang mempunyai deposit kandungan pospat tersebut.Hampir disetiap tempat penggilingan dan penjemuran padi di wilayah tersebut berubah menjadi penjemuran dan penggilingan batuan pospat.Jangan kaget bila jalan - jalan di wilayah tersebut plataran penjemuran padi berubah menjadi penjemuran batu dan pedhel pospat.
Memang bila dibanding dengan penggilingan padi keuntungan yang didapat jauh berlipat bila dibanding dengan usaha penggilingan batuan pospat, tapi modal yang dikeluarkan untuk usaha ini juga lumayan besar dan tingkat resikonya sangat tinggi..
Peralatan yang dibutuhkan untuk usaha penggilingan batuan pospat adalah
1. Tempat penjemuran dan penggilingan, tempat penggilingan padi bisa dipakai bagi yang sudah punya  
atau dengan menyewa per tahun karena disamping sudah tersedia plataran tersedia pula gudang dan  
     tempat produksi.      
2. Mesin penggilingan dan peralatan pendukung
3. Bahan galian pospat atau ladang pospat, bisa dengan sewa ladang per tahun atau beli bahan mentah.
4. Tenaga kerja, terdiri dari Penambang, penjemur dan penggiling
5. Peralatan NPK meter untuk uji kadar pospat
Tahapan Proses penggilingan batuan phospat adalah :
1. Penggalian/penambangan
Penambangan batuan phospat dapat dilakukan dengan  dua cara tergantung kondisi tambang dan kapasitas produksi yaitu :
a. Sistem manual (tradisional) yaitu melibatkan jasa kuli manusia dalam melakukan proses penambangan, dan menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul, ganco, linggis dan bethel.
Ini dilakukan oleh industri rumahan atau industri berskala dan berkapasitas  sedang, disamping itu kondisi tambang yang tidak rata dan masih sulit dijangkau dengan kendaraan, seperti di gua-gua, tebing jurang, dan puncak pegunungan menjadi sebuah pilihan.
b.  Peralatan berat yaitu dalam proses penambangan/penggalian melibatkan peralatan/mesin angkat dan angkut seperti bego dan drill. Biasanya dilakukan oleh Industri berskala besar dan berkapasitas produksi besar.
2. Pengangkutan
Sebelum diangkut Hasil penambangan langsung dipisahkan antara batuan dan tanah/pedhel,hal ini dikandung maksud memisahkan batuan berkadar pospat tinggi dengan tanah/pedhel berkadar rendah.
Batuan dan pedhel dimasukkan dalam karung secara terpisah diangkut dengan truk engkel /dam truk menuju ke gudang penggilingan.
3. Penjemuran dan Pemilahan
Penjemuran dilakukan di plataran jemur plester (jemuran gabah), terpal, sak dengan cara di beber tipis - tipis dan setiap beberapa jam dibolak balik. Tujuan dari penjemuran adalah disamping mengurangi kadar air yang ada dibatuan phospat juga dilakukan pemilihan dan pemilahan  batuan phospat dan non phospat, batuan berkadar tinggi dan berkadar rendah. Kadar air yang dipersyaratkan adalah 7  - 8 %, dan untuk mencapai kelembapan tersebut dibutuhkan waktu penjemuran kurang lebih 2 hari bila kondisi cuaca panas .
4. Penggilingan
Setelah proses penjemuran, batuan phospat siap untuk digiling menjadi powder/tepung. Pengangkutan batuan pospat kering / siap giling dilakukan dengan gerobak angkut atau dapat juga dimasukkan ke karung dulu, baru diangkut ke bagian penggilingan.
Dari hasil penggilingan diperoleh tepung phospat dengan kehalusan (Mesh) 80 sesuai dengan permintaan pabrik.Tepung phospat dimasukkan dalam karung ukuran 50 Kg dan di jahit.
 Kapasitas produksi mesin penggilingan pospat tergantung besar kecilnya diameter lengan/kepruk an gilingan.
Mesin giling dengan diameter 80 cm yang digerakkan dengan mesin Colt TSS 1 mampu memproduksi tepung posfor sebanyak 5 – 10 ton/jam.
Harga satu unit mesin penggilingan batuan pospat  bervariasi sesuai besar kecilnya kapasitas produksi dan jenis mesin penggeraknya yaitu antara Rp. 50 Juta sampai Rp. 75 Juta
5. Penggudangan
Setelah melalui tahapan penggilingan,tepung/powder pospat dimasukkan karung ukuran 50 Kg dan dijahit,kemudian diangkaut ke gudang penyimpanan , ditempatkan bertumpuk disesuaikan dengan kadar pospat dan dilabel, ini bertujuan agar pospat kadar rendah tidak bercampur dengan kadar tinggi.
Syarat – syarat gudang :
1. Letak gudang  harus strategis , jangan terlalu jauh dengan proses produksi dan  ada akses untuk kendaraan pengangkut/truk supaya saat pengiriman tepung lebih mudah.
2. lantai kering dan berplester lebih disarankan dibanding lantai tanah karena faktor kelembaban,hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap kandungan pospat,semakin tinggi kelembaban powder pospat akan menurunkan kandungan pospat tersebut.
3. Untuk Industri berskala Rumahan atau menengah biasanya tempat produksi dan tempat penggudangan dibuat menyatu/berdekatan, hal ini bertujuan mengurangi biaya./effisiensi.
4. Diusahakan saat pemilihan lokasi gudang dan pabrik penggilingan harus berada diwilayah yang bebas banjir.
6. Uji kadar pospat.
Uji kadar pospat bertujuan menentukan kandungan phosfor total sebagai  P2o5 yang mengacu pada standart SNI. Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Laboratorium PT. Succofindo
 SUCOFINDO didirikan pada tanggal 22 Oktober 1956 sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa  inspeksi , pengujian dan analisis pertama di Indonesia yang 95% sahamnya dikuasai oleh Negara Republik Indonesia dan 5% dikuasai oleh Societe Generale de Surveillance (SGS) Holding, SA. 
Pengujian kandungan posfor dapat dilakukan di Laboratorium PT.Succofindo yang tersebar di kota - kota besar seluruh indonesia.
2. Laboratorium sendiri, yaitu dengan membeli peralatan Uji pupuk  NPK Meter        
NPK meter dijual bebas dipasaran dengan harga per unit Rp. 5 – 6 Juta, mendapat 2 tas kulit, yang masing masing berisi seperangkat alat NPK meter , bahan kimia sebagai pelarut, peralatan lab , timbangan digital dan buku petunjuk.
Pada prinsipnya keakurasian hasil dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
-           Keadaan contoh cukup homogen atau tidak
-          Kehalusan contoh sekurang kurangnya 80 mesh
-          Contoh sedapat mungkin mewakili dari  lot
-          Pengujian sekurang kurangnya di lakukan dua kali ulangan

7. Pemasaran
Industri – industri penggilingan batuan pospat di wilayah kabupaten Pati  memasarkan tepung ( powder ) pospat secara langsung ke Industri granule , pabrik pupuk Petrokimia  Gresik, Visi karya Agritama yang tersebar hampir diseluruh kota – kota besar,Sumatra, Kalimantan dan Malaysia.
Harga satuan ditentukan dari tinggi rendahnya kandungan pospat dalam satu kilogramnya. Pospat yang mempunyai kadar 10 s/d 15 % harga jualnya antara Rp. 200 – 350 per kadar per kg, kadar 15 – 20 harga jual Rp. 350 – 650 per kadar per kg, kadar 20 – 25 % harga jual Rp. 650 – 1.000 per kadar per kg dan untuk harga pospat berkadar 25 – up berkisar Rp. 1.000 – 1.400 per kadar per kg. (Byn)

Tidak ada komentar: