DENGAN MODAL SEDUMIL WARGA BELAJAR BISA TERAMPIL

Untuk menjadi terampil ternyata tidak harus mengeluarkan modal ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Demikian yang dirasakan warga belajar Program Kesetaraan Paket A Ngudi Ilmu desa Pohijo Kec.Margoyoso Kab. Pati. Mereka mengikuti Pelatihan Keterampilan Bandeng cabut duri dan olahan banding krispi secara gratis. Ini merupakan hasil kerja sama antara Penyelenggara KPA desa setempat  dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pati yang difasilitasi PKBM Mandiri Kec. Margoyoso.

            Pelatihan keterampilan yang bertempat di Sanggar Belajar dan Keterampilan “ SETIA MANUNGGAL “ desa Pohijo RT. 02 RW. 02, Jum’at 28 Januari 2011 ini menghadirkan Nara Sumber Bp. Wawan Prabowo ( PPL Kec. Dukuhseti ) dan Ibu Suharni ( NST PKBM Kec. Margoyoso ).

            Selama ini masyarakat hanya tahu bahwa bandeng hanya bisa diolah secara tradisional dan dijual dengan harga yang relative murah.

Sebagai daerah penghasil bandeng tentunya harus mengerti bahwa ikan bandeng banyak mengandung gizi. Setiap l00 gram daging bandeng terdapat kandungan : energi : 129 kkal. Kadar air : 76,85 %, Kadar lemak : 20,38 gram, Kadar protein : 20,38 mg, Kadar phosphor : 150 mg, besi : 2 mg, vitamin A : l50 SI, Vitamin B1 : 0,05 mg, Omega -3 : 0,42 %.

Lantaran kandungan gizi inilah bandeng sangat dianjurkan dikonsumsi oleh anak Balita untuk potensi kecerdasan. Disisi lain bandeng juga mempunyai kelemahan yaitu terdapatnya duri yang tersebar diseluruh bagian daging, sehingga membuat diri kita kurang nyaman bahkan bisa menghilangkan selera makan.

Untuk mengantisipasinya telah dikenal proses pengolahan bandeng dengan dipresto dan otak – otak. Tetapi pengolahan tersebut mengurangi cita rasa yang spisifik dari ikan bandeng. Nah sekarang telah ditemukan teknik diversifikasi proses pengolahan bandeng yaitu bandeng tanpa duri dan olahan bandeng goreng krispi.Sesuai jumlah warga belajar peserta dibatasi 20 orang, tetapi banyak ibu – ibu diluar warga belajar  yang berminat mengikutnya hingga membludak dan membuat kewalahan penyelenggara, meski harus menyediakan peralatan dan bahan – bahan sendiri dari rumah mereka bersedia, yang penting mimpi ibu – ibu selama ini bisa jadi kenyataan.Kebingungan ini sempat dialami ibu Payatun, SPd ( Pengelola PKBM Mandiri Kec. Margoyoso ) saat membuka Pelatihan keterampilan  dan menyerahkan bahan – bahan dan alat – alat kepada peserta secara simbolis seperti pisau dan pinset/Nalpuder. Dengan lemah lembut ibu Payatun mohon maaf kepada ibu – ibu yang lain mungkin tidak kebagian peralatan dan kalau berminat untuk belajar lebih jauh lagi tentang macam – macam olahan bandeng, lewat PKK desa. Beliau bersedia siap membantu mengfasilitasi dalam bentuk kerja sama.

     

Diharapkan pula pelatihan keterampilan ini bisa membuka peluang usaha bagi ibu – ibu warga belajar karena keuntungan yang didapat dari usaha ini cukup menjanjikan yakni sampai 30 %. Harapan serupa juga disampaikan ibu Suharni ( NST PKBM ). Dengan modal sedumil ( sedikit) yaitu berupa pisau dan nalpuder ibu – ibu warga belajar pasti bisa terampil, asal pelatihan ini diikuti dengan sungguh – sungguh, sabar dan telaten.Selama 2 jam para peserta asik mengikuti paparan dari nara sumber teknik satu per satu duri dicabut dengan penuh ketelitian hingga akhirnya bersih bebas dari duri.Selanjutnya bandeng dipotong – potong menjadi 2 bagian atau sesuai selera, kemudian direndam kedalam adonan jeruk nipis, kunyit dan bawang putih ± 5 menit baru kemudian dimasukkan kedalam adonan tepung krispi, terus dililit dengan putih telur dan yang terakhir digubel (dililit) dengan tepung roti, barulah digoreng. Riuh sorak peserta penuh kegembiraan tatkala bandeng krispi sudah masak dan dinikmati bersama – sama dengan nasi putih, sambal dan lalapan sebagai pelengkapnya.Indahnya kebersamaan sumringah terpancar  oleh ibu – ibu saat makan bareng, kompak bersatu menuntut  ilmu pengetahuan dan keterampilan.