Beberapa petani ada yang menjual tanaman yang masih tandur (tebas tandur) dengan harga Rp. 400.000,- sampai dengan Rp. 1.000.000,- karena tanamannya diserang wereng (thongkro) yang sulit dibasmi..
Sementara ada juga petani yang tetap bertahan mengupayakan dan berjuang agar tanamannya dapat tumbuh sampai panen (sejadinya)walaupun dengan kondisi hasil produksinya tidak maksimal. Penggunaan obat berbagai merek pun dicoba mulai berdosis rendah sampai berdosis tinggi dan kalau perlu dengan oplosan .Akibatnya biaya produksi makin meningkat tapi tanaman tidak juga menunjukkan perkembangan yang baik, saat panen harga tebas turun drastis hampir 60% dari harga normal.
Disamping petani yang merugi penebas pun turut mengalami kerugian karena salah dalam analisa dan tafsiran .Harga tebas tidak sebanding dengan hasil out put saat tanaman di panen.
Dalam keadaan normal dalam kisaran rata rata petani dapat menjual panen dengan harga per kotaknya Rp. 2.500.000,0 sampai dengan Rp. 3. 000.000,- .
Tapi untuk saat ini rata rata perkotaknya berkisar antara Rp. 1.000,000,- sampai dengan Rp. 2. 000.000,- tergantung baik buruknya tanaman.
Keadaan cuaca yang tidak menentu kadang gerimis kadang kemarau merupakan salah satu pemicu potensial pertumbuhan dan perkembangan hama, disamping itu penggunaan obat yang over doses (berlebihan & serampangan) menyebabkan hama wereng menjadi kebal terhadap insektisida.
Hama yang menyerang petani padi saat ini adalah hama virus kerdil rumput/kerdil hampa dan hama wereng coklat yang dicirikan dengan tanaman makin layu , menguning dan mengering, kalaupun dapat hidup pertumbuhan sangat lambat (kerdil) dan peranakan sangat sedikit .
Petani harus menerapkan periode Bero (menghentikan aktifitas tanam) minimal satu bulan dengan tujuan memutus siklus hidup perkembangbiakan wereng dan virus, mengingat pada musim yang lalu juga terserang kedua jenis hama tersebut,.
Disamping itu sebelum melakukan penyemaian petani hendaknya melaksanakan pemusnahan semua sisa sisa tanaman padi yang telah dipanen sebelumnya secara serentak pada satu hamparan lahan pertanian.(tn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar